Table of Contents
Kiyomizudera Temple Kyoto, Warisan Budaya di Jepang
Kyoto memang terkenal dengan adanya banyak kuil yang indah yang menyimpan ribuan peninggalan sejarah dan warisan budaya. Salah satu yang bisa kita nikmati adalah kuil Kiyomizudera yang memiliki nama resmi Otawa-san Kiyomizu-dera. Kiyomizudera adalah salah satu kuil Buddha yang sangat populer. Mengapa kuil ini dinamakan Kiyomizu-dera? Karena adanya sebuah mata air yang memancar keluar dari gunung otawa dan mengalir kebawah yang disebut air terjun Otawa. Nama "kiyomizu" ini diambil dari air terjun tersebut. Yang memiliki arti "air yang jernih".
Sedangkan secara literal, Kiyomizudera dapat diartikan Pure Water Temple, karena lokasinya berada di sekitar air terjun Otawa yang letaknya berada di lahan berbukit di bagian timur Kyoto. Pada Desember tahun 1994, kuil bersejarah diJepang ini dinobatkan menjadi salah satu situs warisan dunia (World Heritage Site) dan bagian dari Monumen Bersejarah Kuno Kyoto (Historic Monuments of Ancient Kyoto) oleh UNESCO. Kuil yang megah ini bisa mewakili betapa besarnya pengaruh kebudayaan budha bagi masyarakat Jepang.
Kiyomizudera Menjadi Landmark Kota Kyoto
Kiyomizudera adalah salah satu kuil yang paling terkenal di Kyoto kuno bahkan di jepang, dengan pengunjungnya lebih dari 3 juta per tahun. Dan kini Kiyomizu-dera sudah menjadi landmark kota Kyoto, dengan letaknya yang cukup strategis dalam lingkup pusat kota Kyoto. Saking terkenalnya kuil ini, anda yang belum pernah mendengar nama kuil ini pun akan merasa familiar dengan foto yang mungkin anda temui di dunia maya. Kuil ini terkenal dengan keindahan struktur bangunannya, faktor sejarahnya yang lebih dari 1000 tahun, banyaknya mitos dan legenda yang terdapat di kuil ini, kuil Kiyomizu-dera yang sudah di akui UNESCO, dan yang terakhir karena adanya kemurnian kualitas air terjun yang berada di sekitar kompleks kuil ini. Kuil ini menjadi salah satu tempat wisata wajib di Kyoto. Kuil Kiyomizu-dera ini terletak di bukit Shimuzu, gunung Otowayama.
Sejarah Kiyomizudera
Sejarah Kuil Kiyomizudera sudah dimulai sejak tahun 778 dan mulai dibangunnya kuil ini. Konon pada waktu itu, Enchin seorang pendeta Budha mendapat visi untuk pergi ke sungai Yodo. Di sungai Yodo ini, ia bertemu dengan Gyoei seorang yang memberinya sebuah kayu yang berisi roh Kannon Bosatsu. Lalu kayu ini diukir hingga mmebentuk patung Kannon. Enchin pun mendirikan bangunan sederhana untuk memuja patung Kannon tersebut. Ada juga yang menyebutkan bahwa kuil ini dibangun karena pada masa itu, setiap janda shogun selalu menjadi biksuni sehingga dibuatkan kuil.
Dari masa ke masa kuil ini pun mengalami perluasan, tapi kuil ini juga sempat hancur setelah terjadi kebakaran berkali-kali. Hingga akhirnya shogun ketiga, yaitu Iemitsu Tokugawa membangun kembali bangunan yang telah hancur, di tahun 1663. Bangunan yang masih berdiri hingga saat ini mayoritas hasil dari rekonstruksi pada tahun itu.
Struktur Bangunan Kiyomizudera
Salah satu hal yang membuat kuil ini menjadi populer karena struktur bangunannya, yaitu dengan tidak adanya sebutir paku pun pada keseluruhan bangunannya. Dari kejauhan terlihat Torii (gerbang kuil) terbesar di Jepang yang berwarna merah, melintang diatas jalan raya menuju ke arah kompleks kuil. Tinggi Torii ini mencapai 24,2 meter dengan bentang dibagian atasnya mencapai 33,9 meter. Torii ini dibangun pada tahun 1929. Terdapat kuil yang berwarna kuning-hijau-putih yang mirip dengan Kyoto Imperial Palace dengan ukuran tiga seperempatnya. Dibangun untuk memperingati 1100 tahun berdirinya Heian Kyo yang saat ini bernama Kyoto, pada tahun 1895.
Aula utama kuil ini memiliki beranda yang cukup luas yang disokong oleh pilar-pilar besar nan tinggi dengan 139 kayu yang masing-masing tingginya hampir mencapai 50 kaki. Aula utama ini di bangun khusus untuk mengagungkan Kannon, Dewa Kebaikan dalam ajaran Buddha. Jika dilihat dari kejauhan maka aula utama ini akan terlihat seperti menggantung di tepian tebing.
Di dalam aula utama terdapat "Eleven-headed thousand - armed Kanzeon Bosatsu" yang merupakan salah satu patung suci dari sekte Hosso dalam Buddhism. Patung Dewi ini mempunyai tangan extra yang memegang patung Buddha kecil diatas kepalanya sehingga terlihat agak beda. Di sekitar aula utama ini juga terdapat bangunan lainnya yang otentik, yaitu aula-aula lainnya dan kuil-kuil untuk berdo'a.
Dibagian bawah aula utama terdapat Otowa-no-taki, yaitu air terjun kecil yang muncul dari tebing yang jatuh ke atap bangunan lalu terjun ke sebuah kolam kecil dengan tiga aliran air terjun kecil. Tempat sakral lainnya di kuil ini adalah Kuil Jishu Jinja, yang dipersembahkan untuk Okuninushino-Mikoto, Dewa Cinta.
Air Suci Bersejarah di Kiyomizudera
Seperti yang dijelaskan diatas, air terjun suci bersejarah ini adalah air terjun Otowa-no-taki (Sound of Feathers), salah satu sepuluh mata air terkenal di Jepang. Air terjun ini terdiri dari tiga pancuran yang memiliki makna tersendiri, yaitu : Panjang Umur, Kepuasan dalam cinta, dan Kemajuan Akademis. Untuk pengunjung memang disarankan untuk menyesap salah satu dari tiga air pada satu waktu. Jika pengunjung menyesap dua teguk, berkatnya akan dikurangi menjadi setengahnya. Jika menyesap tiga teguk, berkat akan berkurang menjadi sepertiga. Jika ada yang secara rakus minum lebih dari satu aliran air, tidak akan mendapatkan manfaat apapun. Hal ini mencerminkan ajaran lama yang berarti tidak boleh serakah. Sebelum meminumair ini, dianjurkan untuk rendah hati dan sujud (hormat) kepada Gyoei-koji yang diabadikan di belakang air terjun dan memurnikan tubuh dan jiwa. Ada kepercayaan, jika meminum air ini maka akan diberikan kesehatan dan menjadi awet muda.
Beberapa Mitos di Kiyomizudera
Ada banyak legenda dan mitos di Kuil Kiyomizu-dera ini, yaitu :
- Peruntungan dalam hal cinta
Di bagian belakang kuil terdapat Kuil Jishu-Jinja, yang dipersembahkan untuk dewa perjodohan dan cinta. Di depan kuil Jishu Jinja ini terdapat sepasang batu cinta yang terpisah berjarak sekitar 18 meter. Mitosnya, jika kita dapat mencapai batu satunya dari batu lainnya dengan mata tertutup, maka akan menemukan cinta sejatinya atau kehidupan cinta kita akan beruntung.
- Menguji Kesetiaan dengan Batu Peramal Cinta
Mitos selanjutnya, jika kita ingin menguji kesetiaan pasangan kita bisa dengan mencoba batu peramal cinta. Caranya dengan menutup mata dan berjalan ke arah batu peramal cinta, jika arah kaki tidak menuju ke batu peramal cinta atau melenceng artinya hati kita masih memikirkan orang lain.
- Keinginan akan tercapai
Dengan menutup mata berjarak 100 m dan berjalan menuju batu buta dan bisa sampai tepat di depan batu buta, mitosnya keinginan kita akan tercapai.
- Mendapat Penghargaan dan Diberkahi
Aula utama kuil Kiyomizudera adalah beranda yang sangat luas dan disangga oleh ratusan pilar. Mitosnya, pada zaman edo ada tradisi, apabila ada orang yang bisa melompat ke bawah dari beranda kuil yang tingginya 13 meter dan selamat akan diberi penghargaan dan diberkahi. Tanaman di bawahnya memiliki fungsi akan menjadi matras bagi yang melompat. Selama zaman Edo tercatat 85,4 % selamat dari 234 pelompat.
- Kesehatan, Panjang Umur, dan Sukses Studi
Kuil Kiyomizudera menjadi tujuan bagi para pelajar yang mengharapkan kelulusan dengan berdo'a di kuil ini. Atau dengan meminum air suci (air terjun Otowa no taki), mitosnya akan mendapatkan 3 keberuntungan dalam kesehatan, panjang umur, dan sukses studi. Selain itu akan menjadikan awet muda.
- Omikuji (Jimat Keberuntungan)
Hal menarik lainnya yaitu pendongeng, dupa perapian, dan omikuji. Tak jauh dari pintu masuk kuil, terdapat loket untuk meramal nasib. Dengan menyerahkan sejumlah uang kepingan, petugas loket akan memberikan kertas ramalan (omikuji). Jika ramalan bagus maka wajah pengunjung akan terlihat ceria, sedangkan ramalan yang kurang baik, maka wajah pengunjung akan biasa saja. Tetapi jangan khawatir, karena hasil ramalan yang kurang baik bisa diikat di salah satu cabang pohon maple. Mitosnya, dewa akan mengubah ramalan yang kurang baik menjadi baik.
Keindahan Kiyomizudera di Empat Musim
- Kiyomizudera Autumn
Musim gugur (autumn) adalah hal yang dinanti warga Jepang bahkan non Jepang. Di kuil Kiyomizu-dera akan terlihat ramai oleh sesaknya pengunjung, Karena para pengunjung akan datang berbondong-bondong untuk menyaksikan momiji di kuil ini, yaitu perubahan warna daun menjadi kuning atau kemerahan. Kuil ini akan dikelilingi oleh pepohonan yang berwarana orange (kemerahan). Biasanya pada musim gugur terdapat light up atau dinyalakannya lampu untuk menyinari kuil kemudian dipadu dengan background merah hitam oleh pepohonan momiji dan langit malam. Keindahan kuil akan terlihat di musim gugur ini ditambah dengan kuil-kuil kecil yang terbuat dari bambu menambah indah pemandangan.
- Kiyomizudera Winter
Dari daun yang kemerahan akan berguguran dan datanglah musim dingin (winter). Kuil Kiyomizu-dera akan memberikan sensasi yang berbeda di musim dingin. Semua area kuil akan tertutup oleh salju.
- Kiyomizudera Spring
Musim semi (Spring) juga dinanti-nanti selain musim gugur. Pada musim semi ini, bunga sakura akan bermekaran mengelilingi area kuil, menambah kecantikan kuil ini.
- Kiyomizudera Summer
Pepohonan tumbuh hijau di area kuil Kiyomizu-dera pada musim panas (summer). Jika dilihat dari atas akan terlihat kuiil yang dikelilingi oleh dedaunan berwarna hijau. Pada musim panas ini ada Pertunjukan Khusus nainaijin di Aula Utama / Ratusan Hari Ziarah.
Keindahan Kiyomizudera di Malam Hari
Selain menikmati kuil kiyomizu-dera di pagi hingga sore hari, kita juga bisa menikmati kuil ini di malam hari. Dengan disinari laser berwarna biru, diterangi oleh lentera, dan lampu berwarna kuning redup, membuat kuil ini menjadi wisata malam yang mengagumkan. Ditambah lagi dengan keelokan pepohonan yang bercahaya di bawah terangnya bulan. Dari pelataran kuil ini kita bisa melihat keindahan Kyoto di malam hari. Bisa dikatakan jika kuil ini bermandikan cahaya di malam hari. Dengan tiket harga 400 Yen kunjungan anda ke Kiyomizudera tidak akan sia-sia.
Menyusuri Area Kiyomizudera
Jalan menuju kuil Kiyomizu-dera harus melewati perkampungan bernama Higashimaya. Kampung ini memiliki banyak pertokoan, tempat makan, toko pottery (buat minum teh), dan tempat souvenir. Ada juga yang menjual es kri, ocha (teh), takoyaki, mochi, dan berbagai produk dari matcha (teh hijau), dan lain-lain. Pertokoan ini masih menggunakan gaya bangunan Jepang lama, sehingga kita merasa berada di zaman dahulu.
Untuk mengunjungi Kiyomizudera harus menapaki jalan yang menanjal sando (jalan untuk menuju kuil Buddha dan kuil Shinto). Tetapi di sepanjang jalan ini juga dijual berbagai macam toko souvenir yang menjual ramen dan sake hingga berbagai jenis o-mikuji (jimat keberuntungan), rumah makan khas Jepang, hingga ryokan (penginapan bergaya tradisional) lengkap dengan sliding door dan tatami (lantai kayu khas Jepang) serta kotatsu (meja penghangat) untuk musim dingin.
Setelah melewati sando, kita akan menemukan gerbang merah besar "Niomon" lalu setelah itu akan terlihat pagoda besar "Sanjunoto" yang menyajikan pemandangan khas Kyoto. Setelah melewati pagoda ini, kita akan menemukan loket penjualan tiket. Tarif masuk seharga 400 Yen untuk SMA hingga dewasa sedangkan untuk SMP ke bawah dikenakan tarif 200 Yen.
Setelah masuk melalui gerbang yang ada, yang terlihat pertama kali adalah tongkat logam yang sudah berkarat "Tetsu Shakujo" (tongkat Shakujo besi). Yang merupakan persembahan shugensha (pemeluk agama khas Jepang dengan mengurung diri gunung untuk menjalani latihan) dengan berat lebih dari 90 kg. Jika ada yang bisa mengangkat tongkat ini maka akan mendapatkan kebahagiaan. Ada dua bongkahan kecil di depan tongkat tersebut yaitu "takageta" bakiak tinggi (sandal khas Jepang). Mitosnya pun sama jika bisa mengangkat tongkat ini maka akan mendapatkan kebahagiaan.
Selanjutnya kita akan menemukan "Shussedaikokutenzo" patung dengan ekspresi wajah yang humoris adalah dewa kemakmuran dan keberuntungan dalam hal bisnis. Patung ini juga dijual sebagai jimat. Tidak jauh dari patung ini terdapat "Fureai Kannon". Biasanya Kannon tidak boleh disentuh beda halnya dengan "Fureai Kannon" yang boleh disentuh langsung.
Kemudian ada "Hondo", bangunan di belakang "Fureai Kannon". Hondo ini adalah tempat dimana Honzon (Buddha utama dalam sebuah kuil) berada dan bangunan pusat dari Kiyomizudera. Untuk memasuki bangunan ini diharuskan melepas alas kaki. Dengan suasana reman-remang membuat sangat fantastis.
Di depan Hondo ada Panggung Kiyomizudera "Kiyomizu no Butai" bisa dibilang simbol Kiyomizudera. Panggung ini dibangun tanpa menggunakan paku dan tingginya sama seperti gedung 4 lantai. Dari panggung ini juga kita bisa menikmati pemandangan kota Kyoto. Tokyo Tower pun juga bisa terlihat dari sini. Panggung ini merupakan panggung bersejarah tempat diselenggarakannya pertunjukan kesenian seperti Kabuki, dan lain-lain. Pemandangan lebih indah jika musim gugur datang dan daun-daun pohon yang mulai berubah warna telihat indah berderet.
Jika berjalan mengikuti rute, selanjutnya kita akan menemukan tangga disebelah kiri, pintu masuk menuju kuil Jishu Jinja (kuil Shinto). Uniknya dari tempat ini adalah kuil Shinto dan kuil Buddha terdapat di wilayah yang sama. Lalu, mengambil jalan dengan rute berputar. Jika menyusuri gunung, kita akan tiba di "Oku no In", yaitu tempat yang bagus untuk memotret pemandangan Panggung "Kiyomizu no Butai". Setelah bangunan ini akan ada tangga turun. Dan di sinilah tempatnya air terjun "Otowa no Taki". Terakhir, kita akan menemukan jalan menurun yang landai. Selepas turunan ini kita bisa sampai di luar wilayah ini.
Cara ke Kiyomizudera
- Dari Kyoto Station dengan menggunakan Bus No. 100 atau No. 206
- Dari Shinjo Kawaramachi dengan menggunakan Bus No.207
Panorama Kiyomizudera
Panorama Kuil Utama Panorama Gerbang Torii
Data Kiyomizudera
- Berlokasi di : Kyoto, Jepang
- Alamat: 294 Kiyomizu 1-chome, Higashiyama Ward, Kyoto, Kyoto Prefecture 605-0862, Jepang
- Dibuka: 778 M
- Lokasi: 1-294 Kiyomizu, Higashiyama-ku, Kyoto, Kyoto Prefecture
- Dewa: Senju-Kannon (Sahasrabhuja Ārya Avalokitezvara)
- Gaya arsitektur: Japanese Buddhist architecture