Table of Contents
Shibuya Tokyo: Antara Anjing Hachiko, Persimpangan Scramble, dan Pusat Belanja di Jepang
Tokyo tidak hanya bercerita tentang kota super metropolitan modern akan tetapi juga memiliki arti kesetiaan yang sangat mendalam. Tepatnya di halaman depan Stasiun Shibuya, Tokyo Jepang terdapat patung legendaris yang terkenal dengan patung anjing Hachiko. Anjing ini di kisahkan dengan kesetiaanya menunggu majikannya setiap hari sampai pulang kerja di depan stasiun yang bekerja menggunakan kereta api. Sedangkan Shibuya adalah sebuah kawasan pusat komersial dan bisnis utama di Tokyo. Shibuya terkenal dengan pusat belanja atau fashion di Tokyo. Terutama bagi kaum muda dan juga adanya kehidupan di malam hari.
Shibuya-eki atau nama lain dari Stasiun KA Shibuya atau Shibuya menjadi saksi bisu dengan sepenggal kisah unik nan menarik bagi siapa saja yang mengetahui kisahnya. Yaitu terdapat di tengah keramaian Kota Tokyo. Selain anda akan belajar tentang arti dan makna kesetiaan tapi juga penataan arus manusia secara tertib dan nyaman. Stasiun Shibuya adalah salah satu stasiun komuter tersibuk di Jepang. Jutaan orang keluar masuk stasiun dengan untuk memanfaatkan jasa kereta api yang berbagai tujuan yang berhenti di stasiun tersebut. Tidak ada luapan orang, tidak ada yang berjejal. Semua tertib dan nyaman. Selain itu Shibuya ini dijadikan tempat untuk nongkrong di malam hari. Ditambah dengan adanya Shibuya Crossing yang merupakan kawasan paling ramai di Shibuya.
Sejarah Shibuya
Menurut cerita, Shibuya merupakan lokasi sebuah kastil dimana keluarga Shibuya tinggal dari abad ke-11 yang melalui zaman Edo. Pada tahun 1885, Shibuya mulai muncul sebagi stasiun kereta aoi untuk Tokyo barat daya dan akhirnya menjadi pusat komersial dan hiburan utama, setelah pembukaan Jalur Yamanote. Kemudian desa Shibuya mulai didirikan pada tahun 1889 dari penggabungan beberapa desa di Naka-Shibuya, Shimo-Shibuya di dalam Minami-Toshima Country(Toyota Country dari tahun 1896), dan Kami-Shibuya. Desa ini mencakup daerah Hiroo dan daerah Shibuya Station modern, Aoyama, Daikanyama, serta Ebisu. Kota Tokyo menjadi Tokyo Metropolis pada tahun 1943, dan Shibuya sekarang ini didirikan pada tanggal 15 Maret 1947.
Di tahun 1909, Shibuya menjadi kota dan bergabung dengan kota tetangga Sendagaya (termasuk Sendagaya, Harajuku, dan Jingumae modern) dan Yoyohata (termasuk Hatagaya modern dan Yoyogi) untuk membentuk Shibuya Ward dari Kota Tokyo pada tahun 1932. Jalur Tokyo dibuka pada tahun 1932, yang menjadikan Shibuya sebagai terminal utama antara Yokohama dan Tokyo. Lalu bergabung dengan pendahulu Keio Inokashira Line di tahun 1933 juga bergabung dengan pendahulu Jalur Ginza Tokyo Ginza di tahun 1938. Cerita yang terkenal dari Shibuya adalah kisah Hachiko, anjing yang setia menunggu tuannya di Stasiun Shibuya. Dan kini, alun-alun sekitar Hachiko menjadi tempat pertemuan yang terkenal.
Selama pendudukan Jepang, Taman Yoyogi digunakan sebagai tempat tinggal bagi personil AS yang dikenal sebagai "Washington Heights". Militer AS berangkat pada tahun 1964, dan sebagian besar taman tersebut dipindahkan sebagai tempat Olimpiade Musim Panas tahun 1964 Dan jalur olahraga berjalan kaki 50 km dan maraton selama pertandingan 1964. Sejak awal 1980an, Shibuya sudah populer dikalangan remaja. Sudah ada beberapa toko yang didirikan, salah satunya Shibuya 109 yang merupakan pusat perbelanjaan utama di dekat Stasiun Shibuya, yang terkenal dengan asal mula subkultur Kogal. Disebut "Ichi-Maru-Kyu" yang berarti 109 dalam bahasa Jepang. Akhir 1990an, Shibuya juga dikenal sebagai pusat industri TI di jepang yang disebut "Bit Valley" (dalam bahasa Inggris). yang diterjemahkan secara harfiah "Shibuya".
Kisah Anjing Hachiko yang Mengesankan
Kisah anjing berawal dari seekor anjing ras Akita lahir pada tahun 1923 di kota Odate, Prefektur Akita. Dan pada tahun berikutnya 1924 ajing tersebut di adobsi oleh seorang profesor Fakultas Pertanian Universitas Imperial Tokyo yang sudah ada pada masa itu. Hidesaburo Ueno namanya dan biasa dipanggil sebagai Mr.Ueno atau Mr.Profesor. Mr. Ueno menamai anjing ras Akita ini dengan nama “Hachiko” yang biasa di panggil dengan "Hachi" Pak Ueno merawat Hachi dengan sangat baik hingga Hachi pun juga sangat menyayangi tuannya Ueno. Setiap pagi hingga sore hari, Hachi akan mengantark.an majikannya ke stasiun kereta Shibuya yang lokasinya dekat dengan kediamannya hingga menunggunya pulang.
Namun hari-hari menyenangkan ini tidaklah bertahan lama, karena baru 1 tahun setelah Hachi di adopsi oleh Ueno dan keluarga Ueno. Ueno sang profesor tiba-tiba mengalami stroke saat tengah menghadiri rapat di Fakultas lalu sampai akhirnya meninggal dunia. Sepeninggal Uneo, Hachi enggan dan menolak untuk beranjak dari tempat yang biasa ia tempati untuk menunggu sang profesor. Walau pada akhirnya ia pulang dengan tampak begitu murung dengan kesediannya. Untuk itu bisa dibayangkan betapa mengejutkannya peristiwa meninggalnya majikan sang anjing itu.
Lalu setelah Ueno meninggal, Hachi diadopsi oleh kenalan dari Ueno dan pindah ke Asakusa. Akantetapi walaupun sudah pindah bersama majikan barunya, tapi bahkan sang anjing sering terlihat menuju ke stasiun Shibuya. Kikusaburo Kobayashi adalah nama salah seorang teman satu lingkungan dari keluarga Ueno sangat merasakan adanya ikatan batin sang anjing Hachi kepada majikannya Ueno. Sampai akhirnya memindahkannya dari Asakusa ke rumahnya sendiri. Walaupun kenyataannya rumah keluarga Kobayashi terletak sekitar 700-800m dari rumah Ueno, setiap malam, Hachi berjalan-jalan di sekitar rumah Ueno yang dulu, dan menuju ke stasiun kereta, lalu kemudian duduk di depan gerbang tiket di Stasiun Shibuya, seolah-olah dia sedang menunggu sang profesor Ueno untuk pulang ke rumah. Sang anjing Hachi pun terus melakukan hal ini sampai hampir 10 tahun lamanya. Tubuhnya pun mulai menjadi kurus karena jarang makan, setelah menunggu hampir 10 tahun lamanya hingga kemudian dia sudah tak bernyawa di pinggir jalanan stasiun Shibuya dengan penantiannya di tahun 1935.
Atas perbuatan Hachi yang mengharukan dan mengesankan itu, lalu anjing tersebut mendapatkan julukan "Chuken Hachiko" yang berarti (Hachiko si Anjing Setia). Oleh karenanya kisah itu menjadi perhatian hingga pada saat itu berita tersebut tersebar ke seluruh penjuru Jepang. Sebagai penghargaan atas kesetiaannya, pemerintah Jepang membuat sebuah patung perunggu yang didirikan di depan stasiun Shibuya dan diletakkan persis pada posisi di mana dia selalu menunggu majikannya setiap hari di depan stasiun. Patung Hachiko pun dijadikan simbol kesetiaan. Kesetiaan yang tulus, yang terbawa sampai mati. Dan meskipun Hachi berumur pendek, namun kisahnya akan terus hidup setelah kematiannya. Karena banyak orang yang merasa simpati dengan sang anjing, maka di gambarkan dengan membangun patung perunggu tersebut agar kisahnya tak akan terlupakan. Dan hingga saat ini patung Hachiko menjadi tujuan wisata di Tokyo Jepang.
Patung Anjing Hachiko di Jepang yang Terkenal dengan Kesetiaannya kepada Pemiliknya
Patung anjing ini didedikasikan untuk Hachiko, nama seekor anjing dengan kesetiaannya kepada pemiliknya yang menginspirasi warga Jepang tentang nilai kesetiaan dan loyalitas. Patung Hachiko hingga saat ini menjadi lambang Kota Shibuya. Kisah Hachiko yang dengan sabar terus menunggu majikannya yang telah tiada, adalah kisah yang tertanam di hati orang-orang, bukan hanya warga Jepang tetapi juga mereka yang mengetahui kisah tersebut bahkan karena kesetiaannya kisahnya telah diangkat ke layar lebar dalam film produksi Hollywood.
Berada tepat di patung Hachiko, kita harus rela antri bergantian untuk foto bersama. Karena patung anjing ini sangat legendaris, bahkan hampir semua wiatawan yang mampir di Shibuya selalu berusaha untuk berfoto di tempat ini. Apalagi di belakang patung berwarna coklat kehitaman ini terdapat kursi berbentuk bundar mengelilingi taman kecil untuk tempat beristirahat. Patung Hachiko berbentuk anjing duduk yang posisinya sedang menunggu tuannya datang.
Di seberang patung Hachiko juga terdapat sebuah gerbong kereta bekas tua warna hijau untuk pusat informasi turis. Dan didalam gerbong banyak brosur dan foto-foto patung Hachiko mulai berdiri sampai sekarang serta peta daerah Shibuya Tokyo. Dan patung legendaris ini berada di seputar taman, yang lokasinya berada srategis untuk melihat kesibukan Shibuya dengan lalulintasnya yang terkenal ramai dengan penyebrangan jalannya di dunia.
Hachiko Film
Siapa yang tak mengenal Film Hachiko si anjing legendaris dari Jepang. Dunia semakin mengenal Hachiko karena kisah ini kemudian diangkat ke layar lebar dengan judul "Hachi: The Dog's Tale". Yang diperankan oleh Richard Gere dan disutradarai Lasse Halstrom, film hachiko dibuat pada tahun 2009. Film yang kental degan cerita kesetiaan seekor anjing kepada tuannya ini merupakan kisah nyata. Dan juga dibuat oleh produser Amerika Serikat yang telah lama beredar di seluruh dunia. Film ini mengangkat cerita dari anjing Hachiko sendiri yang setiap harinya setia menemani Profesor Hidesaburo Ueno sampai stasiun. Setiap berangkat kerja sang Profesor Hidesaburo Ueno selalu mengelus dengan kasih sayang kepada anjingnya layaknya seperti dua orang sahabat karib, kemudian sang Profesor naik ke gerbong yang biasa ia tumpangi. Ketika itu Hachiko selalu memandangi dari tepian balkon ke arah menghilangnya profesor dalam kereta.
Di dalam film ini Richard Gere memerankan Parker Wilson seorang profesor seni di sebuah universitas di Amerika Serikat. Sementara pemeran utamanya, selain Richard Gere, juga menampilkan Hachi seekor anjing dari Jepang (diperankan oleh anjing lucu bernama Chico). Film ini juga mengambil setting lokasi di Bristol, Rhode Island, Amerika Serikat. Cerita tentang anjing setia (chuken dalam bahasa Jepang) Hachiko ini pun berhasil pun berhasil membuat para penonton menangis saat menonton kisah ini. Tak hanya menangis, para penonton juga terpesona, baik dari kisah kesetiaan Hachiko atau "kegantengan" anjing dari ras Akita, Jepang ini.
Makam Hachiko
Jasad Hachiko dikuburkan di sebelah makam tuannya Ueno-sensei di sebuah daerah pemakaman besar yang dinamakan Aoyama Reien (makam Aoyama) di daerah Minato-ku, Tokyo. Makam Hachiko ini merupakan salah satu makam elit di Tokyo yang juga merupakan salah satu makam umum tertua di Jepang. Mengusik lebih dalam, ternyata tanah kompleks pemakaman ini berasakl dari sumbangan klan Aoyama yang berasal dari wilayah prefektur Gifu yang merupakan keluarga bangsawan shogun. Kompleks pemakaman ini dihuni oleh para petinggi dan pesohor Jepang di masa-masa zaman Modern Jepang. Sehingga makam ini termasuk makam penting dalam sejarah moderen Jepang.
Cerita Bersejarah Anjing Hachiko yang Setia di Jepang
Pada saat itu terbitlah sebuah artikel yang di publikasikan oleh salah suatu berita harian Yomiuri di jepang, yang memberitakan tentang adanya museum yang berlokasi di shibuya Tokyo, Jepang dan berhasil memajang foto yang sangat langka, yaitu momentum kematian hachiko sang anjing setia. Harian Asashi shimbun pada era 1930-an juga menuliskan aktifitas Hachiko yang dengan setia menunggu majikannya di depan stasiun kereta api setiap sore. Dengan adanya tulisan harian ini, maka nama Hachiko pun makin populer dan terkenal seantero Jepang.
Hachiko meninggal di dekat stasiun Shibuya pada tanggal 8 Maret 1935. Mayat Hachiko di bawa ke kamar yang ada di bagasi Stasiun tersebut yang juga merupakan tempat favorit saat menunggu majikannya. Foto diatas juga merupakan foto yang diambil saat Hachiko berada di ruang bagasi dan esok harinya foto tersebut muncul di harian Shimbun Yamato. Foto momentum kematian hachiko di atas memuat gambar dari Yaeko Ueno (istri Hidesaburo Ueno, sang majikan Hachiko – kedua dari kanan) beserta staf stasiun shibuya.
Yoshizo Osawa, salah satu staf stasiun shibuya memberikan foto tersebut kepada putri sulungnya, Nobue Yamaguchi yang berusia 78 tahun. Karena Nobue Yamaguchi juga menjadi saksi hidup Hachiko dan juga mengungkapkan kalau benar adanya, jika Hachiko selalu datang tiap hari untuk menunggu majikannya. Para penghuni stasiun pun juga kerap memberi makanan kepada Hachiko.
Semoga saat ini Hachiko sudah bisa bermanja-manja dengan tuannya di surga dan semoga kisah kesetiaan anjing Hachiko ini bisa kita ambil pelajarannya bahwa kesetiaan adalah inti dari kasih sayang.
Shibuya Crossing Sebagai Simbol Wisata Shibuya
Shibuya Crossing adalah persimpangan yang paling ramai dan paling sibuk di jepang bahkan di dunia. Tak hanya pejalan kaki yang berjumlah ribuan, ribuan kendaraan pun melewati persimpangan ini. Shibuya Crossing bisa dikatakan sebagai simbol dan pusat di kawasan Shibuya. Setiap 30 menit di jam-jam sibuk, sekitar 45.000 orang menyeberang di persimpangan ini. Persimpangan yang super sibuk dihiasii oleh lampu neon berwarna-warni di malam hari juga ditambah dengan adanya papan reklame super besar. Selain itu ada tiga layar TV yang besar yang menghadap ke persimpangan. Starbucks yang menghadap ke persimpangan pun juga menjadi tempat yang tersibuk di dunia.
Shibuya Crossing atau juga disebut persimpangan scramble ini juga sering tampil di acara Tv dan juga film di Tokyo. Seperti pada film Fast and furious: Tokyo Drift, Resident Evil: Afterlife, dan Lost in Translation, tetapi itu hanya sebagian saja dari sekian film yang menampilkan Shibuya Crossing. Juga masuk di berita domestik dna internasional. Selain itu, seorang Kotemporer Inggris Pelukis yang bernama Carl Randal yang telah mengahabiskan waktunya selama 10 tahun tinggal di Tokyo sebagai seniman, menggambarkan Shibuya Crossing ini di dalam karya seni besarnya 'Shibuya', yang kemudian dipamerkan di Galeri Potret Nasional pada tahun 2013 di London.
Di sebelah barat daya ada tempat pertemuan yang populer dengan sebuah patung bernama "Moyai",karena patung tersebut menyerupai Patung Moai. Dan ini diberikan kepada Shibuya pada tahun 1980 oleh orang-orang di Pulau Niijima. Persimpangan ini juga bersebelahan dengan patung Anjing Hachiko. Shibuya Crossing ini tak hanya tentang sebuah penyebrangan saja, terdapat juga zebra cross yang mmebentuk sebuah jalur yang unik dan saling berpotongan.
Keseruan Belanja di Shibuya
Sebagai pusat perbelanjaan di Tokyo, di Shibuya terdapat berbagai toko fashion, merchandise Jepang, merchandise otaku, kebutuhan sehari-hari, oleh-oleh, dan barang-barang menarik lainnya. Ada banyak toko di Shibuya dan tak hanya untuk anak muda, untuk orang dewasa pun ada. Berikut pusat perbelanjaan yang terkenal di Shibuya.
Pusat Fashion di Shibuya
- Shibuya 109
Shibuya 109 juga menajdi icon dari Shibuya, karena letaknya berada di distrik Shibuya depan pintu keluar Stasiun Shibuya. Ditambah lagi dengan gedungnya yang besar. Jadi sangat mudah untuk menemukan gedung ini. Tak hanya sebagai pusat perbelanjaan, tetapi Shibuya 109 juga menjadi pusat fashion terkini. Di sini, anda dapat melihat fashion yang sedang terkenal atau barang-barang trendi dikalangan anak muda. tempat ini juga menarik untuk dikunjungi bagi anda yang hanya ingin melihat-lihat. Nama 109 diambil dari karakter Jepang to yang berarti 10 dan kyu berarti 9.
- Shibuya Hikarie
Semenjak berdirinya Hikarie, Shibuya tak hanya terkenal sebagai kota anak muda. Tetapi untuk umum. Yang dulunya dari toko fashion brand luar negeri seperti Marc by Marc Jacobs dan SEE BY CHLOE, kini ada juga toko brand terkenal dari Jepang sendiri yang didalamnya terdapat barang-barang yang menggambarkan wanita modern. Dan kini tak haya toko fashion, tetapi juga ada toko kosmetik, interior, pameran desain, dan teater. Anda bisa berjalan-jalan dengan nyaman di area yang luas ini, aksesnya pun juga mudah karena terhubung lansung dengan stasiun Shibuya.
- “Shibuya Marui” Pusatnya Brand Fashion Wanita Jepang
Shibuya Marui merupakan gedung perbelanjaan yang terkenal dikalangan wanita usia 20-30 tahun. Anda bisa mendapatkan barang yang berkualitas dengan harga yang cukup murah, terutama di toko-toko dengan brand Jepang. Tak hanya fashion dress, pakaian kasual, sepatu hingga pakaian formal, bisa anda temukan di tempat ini.
Pusat Oleh-Oleh dengan Harga Murah
- Don Quijote Cabang Shibuya
Don Quijote adalah sebuah toko dengan diskon yang terkenal yang juga memiliki cabang di berbagai distrik di Jepang. Ada banyak barang murah dijual di sini, seperti makanan ringan, marchandise cosplay, perlengkapan elektronik rumah tangga, make-up, dan masih banyak lagi. Banyaknya barang yang berjejer di tempat ini akan membuat anda semangat untuk belanja ketika memasuki tempat ini. Dan semua barang di tempat ini bebas pajak. Tempatnya sangat mudah dijangkau hanya 5 menit dari Stasiun Shibuya.
- Matsumoto Kiyoshi Cabang Shibuya Part 1
Matsumoto Kiyoshi sebenarnya adalah sebuah toko obat di Jepang yang terkenal. Tetapi yang dijual tak hanya obat-obatan, tetapi juga menjual makanan ringan dan make-up. Dan Matsumoto Kiyoshi Shibuya ini banyak menjual make-up buatan Jepang dengan harga murah. Dan yang lebih penting toko ini membuka dua cabang di Center Gai Shibuya dengan pelayanan bebas pajak. Aksesnya mudah hanya 5 menit dari Stasiun Shibuya.
Pusat Barang Tradisional Khas Jepang
- Arazou Watanabe Shibuya-Cabang Pusat
Arazon Watanabe adalah toko yang menjual merchandise khas Jepang yang bisa dijadikan oleh-oleh. Di sini anda bisa membeli barang khas Jepang seperti Geta (alas kaki tradisional Jepang terbuat dari kayu) dan sensu (kipas lipat khas Jepang biasanya terbuat dari kayu dan kertas). Di Arazon Watanabe juga ada mesin otomatis yang menjual barang-barang khas Jepang.
- Tokyu Hands Shibuya
Tokyu Hands ini menjual handycraft, make-up, alat tulis, interior dan merchandise buatan tangan khas Jepang dengan nilai seni yang baik dan kualitas yang bagus.
Pusat Merchandise Otaku di Shibuya
- Mandarake Shibuya
Toko yang menjual game dan action figure second hand yang berbau manga dan anime juga ada di Shibuya selain di Akihabara, yaitu Mandarake. Mandarake ini sangat kami rekomendasikan bagi anda para otaku.
- Animate Shibuya
Sesuai dengan namanya, Animate ini menjual barang-barang yang berhubungan dengan anime, CD lagu anime, DVD film anime, merchandise karakter original Animate, dan masih banyak lagi barang-barang pagi anda pecinta anime. Animate ini berada di satu gedung dengan Mandarake. Jadi para otaku bisa mendapatkan merchandise otaku di gedung yang sama. dan aksesnya sangat mudah, hanya 7 menit dari Stasiun Shibuya.
Hal yang Bisa Dilakukan di Shibuya
- Melihat Padatnya Lalu Lintas di persimpangan scramble crossing
Persimpangan tersibuk didunia adalah di Shibuya ini. Anda akan menyaksikan ribuan orang yang menyeberangi persimpangan ini. Di tambah lagi dengan adanya papan iklan dan ratusan lampu neon juga dentuman suara musik di atas gedung menambah ramainya persimpangan ini. Di dekat persimpangan ini terdapat Starbucks Coffe. Anda bisa masuk dan melihat ramainya distrik Shibuya ini.
- Berkunjung ke Taman Yoyogi dan Kuil Meiji Jingu
Tak hanya terkenal dengan kota yang sibuk dan ramai, tetapi di Shibuya ada juga tempat yang asri dan tenang, yaitu di Taman Yoyogi dan Kuil Meiji Jingu. Jika anda datang dalam waktu yang tepat, anda bisa menyaksikan festival dan acara tahunan seperti, Indonesia Festival, Sri Lanka Festival, dan Thailand Festival.
- Berfoto dengan Patung Hachiko
Maskot Shibuya dan Jepang adalah patung Hachiko. Patung Hachiko ini berada di pintu keluar Shibuya Hachiko-koen di sisi timur yang selalu ramai dan tujuan para wisatawan. Tempat ini juga menjadi tempat janjian untuk bertmu. Dan untuk berfoto dengan patung Hachiko ini perlu menunggu, karena banyak orang yang ingin foto dengan patung Hachiko.
- Mengikuti Acara Parade Halloween di Tokyo
Acara Parade Halloween dipusatkan di dua tempat yaitu di Shibuya dan Roppongi. Acara ini berlangsung pada akhir bulan Oktober biasanya pada tanggal 28-30 Oktober. Parade Halloween ini diramaikan dengan beragam atribut khas Halloween seperti lomba custom Halloween, jack-o'-lantern, dan tentunya terdapat diskon besar-besaran di pusat perbelanjaan sekitar Tokyo. Jika anda berkunjung di akhir Oktober, sempatkan datang untuk merasakan suasana Halloween yang seru.
- Mengunjungi Bunkamura dan Japanese Sword Museum yang Tersembunyi
Bunkamura adalah sebuah hall konser yang juga menjadi museum di Shibuya. Letaknya yang tersembunyi ini merupakan tempat bagi anda pecinta seni. Anda dapat melihat karya seni internasional dari cerita Tintin yang klasik hingga Picasso. Di sini terdapat pameran yang berbeda-beda disetiap bulannya. Di tempat ini juga terdapat butik, bioskop, toko buku, dan ruang teater. Tempat yang cocok untuk menikmati karya seni modern serambi minum kopi.
Japanese Sword Museum sama seperti Bunkamura yang letaknya tersembunyi. Tempat ini merupakan museum yang penuh dengan catatan sejarah. Anda bisa menemukan perlatan perang seperti, pedang, pengikat pedang, baju besi dan pelindung, dan lain-lain. Anda juga akan menmukan pedang yang dibuat langsung oleh tokoh pengrajin pedang terkenal Nobuyoshi dan Kuniyuki. Pedang-pedang disini tak hanya memiliki nilai sejarah tapi juga memiliki seni yang tinggi. Museum ini dibuat juga untuk melestarikan kerajinan dan pengrajin modern untuk meningkatkan hasil karya mereka.
- Berburu Kucing Lucu di Cat Cafe Hapineko
Tempat yang cocok bagi anda pecinta kucing yaitu di Cat Cafe Hapineko. Di sini anda dapat bermain, berfoto, dan berinteraksi langsung dengan kucing-kucing yang lucu dan aktif. Terdapat 16 kucing yang terawat dengan baik dan menggemaskan. Interior kafepun sangat menyenangkan dan nyaman dengan jendela yang besar, anda dapat menikmati pemandangan Shibuya.
Cara ke Shibuya
JR Line
- Dari Shinjuku, Ueno, Tokyo dengan menggunakan JR Yamanote Line Shibuya station
- Dari daerah Saitama dan Ikebukuro dengan menggunakan JR Saikyo Line Shibuya station
- Dari Kawasaki dan Yokohoma dengan menggunakan JR Shonan Shinjuku Line