Table of Contents
Pastikan Cek Voltase Gadget dulu Sebelum ke Jepang, Salah-Salah Bisa Matot!!
Siapa nih yang pernah ngalamin nge-charge gadget gak penuh-penuh padahal udah berjam-jam? Atau malah gak bisa nge-charge sama sekali karena steker/colokan gak cocok sama stop kontak yang ada di Jepang? Makanya, penting banget buat mastiin kamu cek voltase gadget sebelum ke Jepang!
Ada satu hal yang penting tapi sering banget dilupain sama para traveler yang mau ke Jepang, yaitu perbedaan jenis steker, voltase (tegangan), dan frekuensi.
Nah, untuk itu sebelum berangkat ke Jepang kamu harus cari tahu dulu nih apakah gadget kamu itu compatible sama stop kontak dan voltase di Jepang. Penting buat tahu, kalau standar voltase di Jepang sebesar 100 v dengan frekuensi 50 dan 60 Hz. Sedangkan, voltase di Indonesia antara 220-240 V dengan frekuensi 50 Hz. Oh ya, steker Jepang dan Indonesia juga beda lohh.. Biar makin jelas, simak aja nih perbedaan steker dan voltasi yang udah dirangkum TripJepang.co.id, selengkapnya di bawah ini!
Perbedaan Steker Jepang dan Steker Indonesia
Seperti yang udah kita liat pada gambar ya.. kalau steker Indonesia ama Jepang itu emang beda. Steker Indonesia adalah steker tipe E dan F. Ciri utamanya berbentuk bulat di bagian ujung dan terdiri dari dua colokan. Sedangkan, steker Jepang merupakan tipe A yang terdiri dari dua colokan dengan bentuk yang pipih. Selain tipe A, Jepang juga memakai colokan tipe B dengan tiga colokan.
Nah, udah tau kan.. Makanya kamu gak bisa pakai steker Indonesia di Jepang. Kecuali, kalau kamu pakai plug conversion yaitu universal travel adaptor. Satu universal travel adaptor bisa dipakai untuk pelbagai jenis tipe colokan, seperti tipe A, tipe B, dan tipe E. Jadi, mending beli dulu deh universal conversion adaptor ini sebelum ke Jepang. Banyak kok di online shop!
Mengatasi Perbedaan Voltase Jepang dan Indonesia
Kalau masalah steker kan udah bisa diatasi sama universal travel adaptor, terus gimana sama perbedaan voltase? Inget ya.. kalau universal travel adaptor itu cuma bisa untuk mengkonversi colokan aja, kalau soal voltase sama sekali gak berubah. Soalnya, banyak nih yang salah kaprah dalam ngartiin, kalau universal travel adaptor juga bisa mengkonversi voltase, padahal tidak sama sekali..! Solusinya dengan membeli voltage converter 100 v.
Umumnya, barang-brang elektronik dan gadget itu didesain dengan dua jenis voltase. Yaitu, didesain untuk lokal sesuai voltase negara masing-masing atau single voltage dan ada yang memakai standar voltase internasional yang disebut dengan dual voltage. Kalau barang elektronik atau gadget punya standar voltase Indonesia yaitu 220-240 V, kamu butuh voltage converter.
Tapi, kamu gak perlu kok pakai voltage converter, kalau barang elektronik dan gadget udah dual voltage. Handphone dan laptop, biasanya udah didesain dual voltage, jadi bisa dipakai di Jepang tanpa voltage converter, tapi tetep butuh universal travel adaptor.
Kamu juga perlu untuk memperhatikan soal frekuensi, selain voltase. Jepang punya dua frekuensi tergantung dari kawasannya. Contoh, kawasan Yokohama, Tokyo, Tohoku, Hokkaido memiliki frekuensi 50 Hz. Sedangkan, area barat Jepang, seperti Osaka, Kyushu, Kyoto, Shikoku, Nagoya, dan Hiroshima frekuensinya 60 Hz. Nah, kalau kamu maksain untuk pakai gadget atau barang elektronik dengan frekuensi 50 Hz di frekuensi 60 Hz, adaptor akan cepat panas.
Lalu, Bagaimana Cara Mengecek Voltase Gadget?
Caranya dengan cek power adaptor dan cari informasi tentang voltase dan frekuensi. Kalau tertulis 100-240 V 50-60 Hz berarti dual voltage dan bisa bisa dipakai di mana saja tanpa voltage converter. Terus kalau cuma tertulis satu voltase aja, misal 240 v, itu gimana? Itu artinya, barang itu merupakan single voltage dan cuma bisa dipakai dengan voltase yang sesuai. Barang dengan singel voltage ini cuma bisa dipakai di negara dengan voltase yang berbeda kalau kamu punya voltage converter.
Jadi, selalu perhatiin ya detail informasi pada adaptor biar gadget atau barang elektronik yang kamu bawa bisa dipakai di Jepang.